Page 48 - Penunggu Sungai Kapuas
P. 48

Keesokan harinya Lumuh Sumpit mencari tahu, ke mana kira-kira


               kakaknya menyembunyikan intan pusaka. Ditelusurilah  jalan-jalan di

               sekitar sungai Sampit tetapi tidak ada tanda-tanda Lumuh Lenggana


               bersembunyi di tempat itu.


                      Pada saat itu juga, tampak adiknya dari kejauhan menuju tempat


               persembunyiannya. Lumuh Lenggana tidak dapat berpikir jernih lagi.


               “Aku tidak mungkin menyerahkan benda ini kepada adikku. Lebih baik

               benda  ini  tidak  dilihatnya.”  Tanpa  berpikir  panjang  dilemparkannya

               intan pusaka itu ke  sungai di depan pelabuhan. Setelah itu, ia  mencoba


               menghindar dari Kejaran Lumuh Sumpit. Ia memutuskan untuk kembali


               ke istana.


                      Keesokan harinya Putri Lumuh Lenggana sampai di atas perahu.


               Ia  sudah  tidak  dapat  berjalan.  Badannya  lemas  dan  ia  terduduk  di

               kursi. Tak lama kemudian Lumuh Sumpit  tiba juga di istana. Ia tidak


               dapat menahan lagi amarahnya. Ia berteriak  kencang-kencang.



















                                                          42
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53