Page 13 - Cerita Pertarungan Sultan Maulana Hasanuddin
P. 13

Baginda  ratu  berkata  sambil  menahan  tangis  harunya
            karena melihat kesungguhan dari mata anaknya itu.

                 “Tentu  saja,  Ibu,  aku  tidak  akan  pernah

            mengingkari  janjiku.”  Arya  Surajaya  menggenggam

            jemari  ibunya  berupaya  menghibur  agar  ibunya  tidak

            lagi terlihat bersedih.

                 “Oh  ya,  Anakku,  karena  kau  sekarang  sudah

            menjadi Pemimpin Pemerintahan Banten, sekarang kau

            berhak menggunakan nama Prabu Pucuk Umun.”

                 “Baik, Bu, mulai  dari  sekarang  aku  adalah  Prabu
            Pucuk Umun  dan  aku  akan  memimpin  pemerintahan

            ini  sesuai  dengan  amanat  dari  ayahandaku,  Prabu

            Surasowan.”  Arya Surajaya mengucapkan kalimatnya

            itu dengan penuh percaya diri dan senyum di bibirnya.

                 Pada  masa  Pucuk  Umun,  Syarif  Hidayatullah,

            bapak  dari  Maulana  Hasanuddin,  harus  ke  Cirebon

            menggantikan  Pangeran  Cakrabuana  yang  wafat
            sebagai  Bupati  Cirebon.  Sementara  itu,  Pangeran

            Hasanuddin sendiri sudah menjadi guru agama Islam di

            Banten. Bahkan, Hasanuddin lebih dikenal sebagai guru




                                          6
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18