Page 10 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 10

PENDEKAR MATA EMPAT








                    Pemilik  alam  semesta  telah  menarik garis-garis sungai

            yang panjang, berkelok, mengalir ke muara menuju laut.  Kelak dari
            cerita-cerita, semua orang akan tahu bahwa rupanya kehidupan
            bermula di sekitar sungai-sungai tersebut.

                    Sungai yang lebarnya mencapai lebih dari dua ratus meter
            itu mengundang kapal-kapal  besar dari  seberang lautan  untuk
            mengangkut lada,  kapur barus, eboni, dan kayu gaharu, serta
            menurunkan pasokan beras, garam, dan benang-benang  bahan
            tenunan.  Pelabuhannya berantai  besi. Kapal-kapal  terbuat  dari
            kayu-kayu kuat yang diikat. Tonjolan-tonjolan segi empat mengikat
            papan-papan  dengan pengikat  dari  ijuk  yang dimasukkan ke

            dalam lubang  tonjolan tersebut. Konon  tradisi  ini  sama seperti
            perahu-perahu se-Asia Tenggara yang  disebut dengan perahu
            teknik papan-ikat dan kupingan-pengikat. Kapal-kapal dari lautan
            lepas itu ada yang bercadik tunggal, ada juga yang bercadik ganda.
            Di lautan lepas mereka mengembangkan layar-layar segitiga yang
            megah tergelebar ditiup angin.

                    Tidak ada yang tahu siapa nama asli laki-laki yang disebut
            sebagai Pendekar Mata Empat ini. Pun tidak ada yang tahu dari
            mana asal-usulnya.

                    Ia sering bertandang di tepi Sungai Musi, Dusun Kalubar,

            mengamati air mengalir, perahu-perahu kecil nelayan setempat,
            kapal-kapal besar dari Jawa, Celebes milik orang Bugis, dan orang-

                                          4
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15