Page 13 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 13

“Bawa saja kepada Tabib Sentani. Kalau tabib-tabib lain

            dekat sini, bayarannya sudah mahal,” kata Mata Empat, ikut bicara.

                    “Sepertinya begitu,” kata  si  nelayan sambil  tak  lepas
            matanya memandang ke arah kepala belakang Mata Empat yang
            rambutnya tertiup-tiup  angin. Nelayan  itu  sangat  penasaran
            ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri desas-desus warga
            tentang  sepasang  mata  di  kepala  belakang  Mata  Empat  yang
            tertutup rambut.

                    “Pendekar tidak ingin melihat keadaannya?” tanya pemilik
            warung kopi itu.


                    Mata  Empat  tampak  berpikir,  kemudian  ia  menjawab,
            “Laki-laki  ini sedang terluka  dalam,  sangat  parah.  Kalau  nanti
            ternyata ia berumur panjang, aku akan bertemu dengannya.” Mata
            Empat berdiri, lalu membayar kopinya dan pamit kepada pemilik
            warung kopi di tepi Sungai Musi itu.




























                                          7
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18