Page 16 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 16
“Baik, Bapak Tabib. Pisang emas dibawa berlayar, masak
sebiji di atas peti, utang emas boleh dibayar, utang budi dibawa
mati. Bapak Tabib, betapa besar rasa sayang yang Bapak berikan
kepada saya meski Bapak belum mengenal saya, dan saya pun
belum sempat mengenal nama Bapak.”
“Owh, jangan khawatir, Serunting. Balas budi tidak harus
kepada saya. Berbuat baiklah kepada orang lain, tetapi janganlah
mengharap juga orang lain akan membalas kebaikanmu. Teruskan
pesan ini supaya kita termasuk orang yang menyebarkan
kebaikan.”
“Iya, Bapak Tabib. Bolehkah saya tahu siapa nama Bapak?
Saya hanya bisa mengenang budi baik Bapak.”
“Namaku ... oh ... Sentani.”
10