Page 24 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 24
jadwal masing-masing untuk melatih olah tubuh secara bergiliran.
Mereka, yang tidak sedang melatih, melakukan pekerjaan harian
mengurusi transaksi jual-beli hasil pertanian yang mereka olah
bersama. Meskipun demikian, pada malam hari murid-murid
senior tersebut tetap berlatih sendiri menggunakan senjata sesuai
dengan ketertarikan masing-masing. Di antara semua murid
Mata Empat, ada satu orang murid yang diizinkan keluar untuk
menimba ilmu dari guru lain atau magang. selain itu, ada juga satu
orang murid yang sedang diharuskan melakukan pertapaan.
Sang guru, Mata Empat, baru saja mengantarkan tamu.
Kali ini sang tamu bukanlah pedagang yang biasa beraktivitas
mengambil hasil pertanian dan peternakan keluarga besar itu,
melainkan orang yang tak dikenal, sebanyak empat orang. Mereka
datang dengan berkuda. Mata Empat dan keempat tamu itu
berbincang di rumah utama, bukan di balai pertemuan. Hal itu
menandakan bahwa mereka tidak ingin orang lain mendengarkan
pembicaraan mereka. Dari pakaiannya, salah seorang tamu
terlihat lebih disegani daripada ketiga tamu yang lain, yang
berbaju seragam, tetapi belum jelas dari kesatuan apa dan dari
mana. Meskipun demikian, tamu tersebut bersikap sangat hormat
kepada Pendekar Mata Empat yang tak pernah berpakaian
seresmi pakaian sang tamu, tetapi begitu necis di mata penduduk
dibandingkan dengan pendekar lain. Salah satu ciri khas Mata
Empat adalah gaya berpakaiannya.
Kebanyakan laki-laki Melayu menggunakan sarung
berwarna cerah yang diselempangkan di bahu atau dililitkan
di pinggang dengan penahan sabuk keris. Namun, Mata Empat
tidak pernah menggunakan kain sarung, tetapi selendang yang
18