Page 25 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 25

ia  selempangkan  di  kedua  bahunya.  Laki-laki  Melayu  suka

            menggunakan rompi tanpa lengan. Akan tetapi, Mata Empat tidak
            demikian. Ia menyukai baju-baju yang digunakan oleh orang India.

                    Setelah kedatangan  tamu  yang  tak  biasa  tersebut, pada
            malam harinya Mata Empat memanggil murid-murid seniornya.
            Mereka  berkumpul  di  rumah  utama,  duduk  di  balai-balai  teras
            rumah panggung itu.

                    “Siapa di antara kalian bertiga yang pernah mendengar Rie
            Tabing, tamu kita sore tadi? Kalian ada yang sempat melihatnya?”
            tanya Mata Empat.


                    Ketiga murid  senior  yang  masih ditempa di perguruan
            tersebut saling memandang.

                    “Ia mengaku orang Semidang,” kata Mata Empat membuka
            kemungkinan ketiga muridnya ada yang pernah mendengar kabar
            tentang tamu tersebut.


                    “Ada apakah gerangan, jauh-jauh ia datang  ke  tempat
            kita,  Guru?”  tanya  Pucung,  murid  senior  Mata  Empat  yang
            berperawakan paling tinggi.

                    “Akan aku ceritakan kalau di antara kalian ada yang pernah
            mendapat berita tentangnya.”

                    Reka,  murid yang  sore tadi bertugas melatih  adik-adik

            perguruannya seperti ingin memberi tahu sesuatu, tetapi terlihat
            ragu.

                    “Reka …? Apa yang ingin kaukatakan?” tanya Mata Empat.



                                         19
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30