Page 31 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 31

Perempuan  yang  lain  berteriak histeris  dan memandang  Putri
            Melur dengan wajah iri.


                    “Sungguhkah ini buat saya?”

                    “Dengan segenap hati saya, Putri. Saya sengaja membeli
            ini sebagai oleh-oleh untuk Putri.”

                    Para perempuan itu berpandangan.


                    “Ini  ambillah!  Sampaikan  salam  saya  kepada  Adik  Rie
            Tabing,” kata  Serunting sambil memberikan kain itu dengan
            tersenyum. Di kedalaman hatinya sudah genap kerelaan berpisah
            dengan Melur.

                     Wajah Melur mendadak pucat pasi. Tangannya menerima
            kain sarung itu dengan gemetar.

                    “Kakak Serunting ... Kakak masih ....”


                    “Iya, saya masih hidup. Sudahlah, yang sudah lampau kita
            ikhlaskan saja. Titip anak-anak dan jaga mereka baik-baik. Saya
            akan datang untuk bertemu mereka pada saat-saat tertentu.”

                    Serunting mengemasi lapaknya. Semua kain telah
            terjual  habis. Ia  akan  kembali  ke penginapan  terlebih dahulu,
            lalu  memikirkan  ke  mana  dirinya  akan  menuju.  Melur  masih
            mematung.  Seluruh tubuhnya terasa dingin.


                    “Uang dan harta milik Kakak ...?” kata Putri Melur dengan
            suara bergetar.

                    “Sudah  ada  sedikit. Ambil  saja  untuk  anak-anak,”  jawab
            Serunting dengan tenang dan tersenyum.


                                         25
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36