Page 35 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 35

buas  berkaki empat. Pendengaran Serunting benar, hanya

            sekian detik setelah petani itu turun  memeriksa sapi, sambil
            mengaum seekor  harimau melompat  dari  semak menyerang
            sapi dan petani. Secepat  kilat  Serunting  menghalangi  sapi dan
            petani  dari terkaman  binatang  buas  itu.  Perkelahian  Serunting
            dan harimau itu berlangsung  sengit. Harimau  itu terlihat tak
            begitu  tertarik  mengoyak  Serunting.  Harimau itu  berkali-kali
            mencari kesempatan untuk menerkam sapi. Dengan gerakan yang
            sangat cepat harimau itu berpindah menyerbu sapi dan berhasil
            menyobek kaki sapi tersebut. Serunting sangat marah.

                    “Kuajak  Tuan  berkelahi baik-baik,  lain  lagi  yang  engkau
            incar. Tuan memilih yang tidak berdaya. Mati saja Tuan sebagai
            batu!”  teriak  Serunting  dengan  tenaga  dalam  yang  tinggi.

            Langit  menjadi mendung  tiba-tiba.  Angin  kencang  menggoyang
            pepohonan. Tanah  di tempat  mereka  berpijak  pun bergetar
            seperti terjadi gempa.   Harimau  itu  mengaum  keras. Tubuhnya
            mengejang.  Serunting  dan  petani  hampir tidak  memercayai
            penglihatan  mereka sendiri. Harimau  itu terbakar, tetapi tidak
            sampai menjadi abu. Ia mematung dengan kulit hangus dan mati
            menjadi batu.




















                                         29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40