Page 50 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 50

diperintah untuk  menangkap  Batara,  entah  dengan  tujuan  apa.
            Satu  lawan sepuluh bagi  Batara, paling  tidak,  tiga yang  akan
            terluka. Namun, setelah dua orang terkena kerisnya, sebuah anak
            panah  melesat. Sang  pembidik yang  bersembunyi memastikan
            bahwa  anak  panah  itu  akan mengenai punggung  pemuda  itu.
            Akan tetapi, anak panah itu ternyata dapat ditangkap oleh tangan
            seseorang sebelum mengenai tubuh  Batara yang tidak sempat
            menghindar.


                    “Pengecut kalian! Ini kukembalikan anak panahmu!”

                    Pendekar itu dengan kekuatan  tenaga dalamnya, tanpa
            menggunakan busur, melesatkan anak panah ke arah rerimbunan
            pohon dengan sekali mengayunkan tangan,.

                    “Awhhh!  Bukkkk!”  terdengar  suara  jeritan  dan  gedebuk

            tubuh yang jatuh dari atas pohon.

                    “Pendekar  si  Pahit  Lidah!”  seru  Batara  dengan  wajah
            terkejut. Para pengeroyok pun terkejut dan mundur.

                    “Siapa yang menyuruh kalian mengeroyok pemuda ini? Ia
            tamuku!”


                    Semua terdiam.

                    “Kalian  pendekar bayaran. Baiklah,  kita  tidak  usah
            bertarung, tetapi kalau kalian tak ada yang mau mengatakan siapa
            yang membayar kalian, nasib temanmu yang mungkin sudah mati
            di bawah pohon itu akan menjadi ….”

                    “Rie  Tabing!”  seru  orang-orang  itu.  Mereka  akhirnya
            mengaku karena ketakutan.




                                         44
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55