Page 52 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 52

dari pedalaman menuju ke hilir Sungai Musi. Ia menyewa perahu

            tersebut dengan ketentuan, jika perahu itu rusak, Serunting akan
            menggantinya.

                    Dengan perahu masing-masing Serunting dan Mata Empat
            kini lebih sering dan rutin berada di sungai, mendayung, berenang,
            dan berendam di bawah arus yang  deras, bahkan berlatih
            menghanyutkan diri  terbawa arus. Serunting tinggal  di daerah
            perbukitan di tepi Sungai Enim yang bermata air di Pegunungan
            Barisan yang masuk wilayah Bengkulu. Kesehariannya berada di
            sungai tersebut membuatnya terbiasa dengan sungai yang curam,
            berbatu,  dan  berarus deras.  Serunting  terbiasa  menghadapi
            pusaran-pusaran air dan jeram, aliran air yang deras dan menurun,
            yang tak terduga dan sangat berbahaya.


                    Ia sangat kenal perubahan tekanan angin yang kuat dan
            suhu yang mendingin yang menandakan akan hujan. Ia paham jika
            lereng bukit sudah berkabut tebal, dingin, dan awan di udara di atas
            pegunungan menggelap, hujan akan turun yang mengakibatkan
            volume air di sungai bertambah dan arus akan semakin deras.

                    Mata Empat tinggal di dekat muara Sungai Musi. Sungai-
            sungai  di muara  bertubuh  lebar,  landai,  berarus lambat,  dan
            tenang. Bahkan, dari pengamatan Mata Empat dan nelayan sungai
            setempat,  mereka  sangat  paham  Sungai  Musi  berarus  menuju
            hulu dan hilir  secara bergantian  pada waktu-waktu tertentu.

            Ketenangan  Sungai  Musi  menunjukkan  kedalamannya.  Seperti
            Sungai Musi, karakter penduduk sekitar sungai itu yang lahir dan
            dibesarkan di sana memiliki keanggunan tersendiri. Orang-orang
            terlihat tenang, tetapi mempunyai kekuatan yang menghanyutkan.



                                         46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57