Page 58 - Pertarungan Terakhir Seri 1
P. 58

“Pendekar Mata Empat yang tangguh, kalau Anda belum

            puas, saya tunggu setiap waktu untuk bertanding lagi. Apa pun
            yang akan dipertandingkan, saya terima dengan segala hormat.”

                    “Itulah  kehendak  hati,  surut  pantang,  mundur pun
            pantang. Takdir kita seperti sudah digariskan untuk terus bertemu
            lagi. Saya percaya itu, Pendekar si Pahit Lidah.”

                    Keduanya  saling  membungkukkan  punggung  sebelum
            sama-sama  meninggalkan  arena.  Mata  Empat  menuju  ke  timur,
            kembali ke padepokannya atau entah ke mana. Serunting menuju
            ke barat.








































                                         52
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62