Page 11 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 11

Udara sejuk dan suara-suara burung yang terdengar dari pohon-pohon di

                  sekitar tempat Baron Kawitparu berjalan membuat nyaman suasana sehingga
                  tanpa terasa mereka sampai di Gunung Rahsamala

                       Begitu tiba  di Gunung  Rahsamala,  Baron  Kawitparu   takjub  melihat
                  pemandangan  yang  sangat  indah.  Udara  sejuk  dan  pohon-pohon  rindang

                  sangatlah membuat mata yang memandangnya tersenyum bahagia. Ucapan-
                  ucapan kagum keluar dari mulut Baron Kawitparu.

                       “Sungguh  pemandangan  yang  sangat    indah  dan  cantik.  Pohon-pohon
                  tertata  rapi  dan  terawat  dengan  baik.  Apakah  Begawan  Mintuna  sendiri

                  yang  merawatnya?”  ungkap  Baron  Kawitparu  dalam  hati.  “Di  pertapaan
                  Gunung Rahsamala tidak terlihat orang-orang, sangat sepi dan sunyi. Jadi,

                  jika taman dan pohon-pohon ada di sekitar ini, pastilah Begawan sendiri yang
                  merawatnya.”

                       Sambil  menunggu   Begawan  keluar  dari  pertapaannya,  mata  Baron
                  Kawitparu  tak  lepas  dan  terus  memandang  keindahan  taman  di Gunung

                  Rahsamala.  Bunga-bunga  yang  tumbuh  beraneka  warna  dan  bentuk
                  tampaknya baru sekarang dilihatnya. Harum semerbak menambah suasana

                  dan kenyamanan menjadikan siapa pun yang berada di gunung ini pasti ingin
                  berlama-lama dan tak ingin pulang. Karena asyiknya memandang keindahan

                  taman,  Baron  Kawitparu  tidak  menyadari  kalau  Begawan  Mintuna  telah
                  berada di sampingnya.

                       “Selamat  datang  di  pertapaan  saya.  Saya  sudah  tahu  maksud
                  kedatanganmu ke sini. Nah, apa yang kamu inginkan tidaklah sulit, hanya ada

                  syarat yang harus kamu laksanakan,” ujar Begawan Mintuna.
                       “Apa  pun  persyaratan yang  Begawan  minta akan  saya  laksanakan,

                  asalkan permintaan saya untuk mempunyai anak dikabulkan,” jawab Baron
                  Kawitparu lantang.

                       “Tidaklah  sulit  persyaratan  itu.  Terimalah  mangga  ini  dan  berikanlah
                  untuk  dimakan  kepada  istrimu  secara  adil.  Jika  di  antara  istrimu  nanti

                  melahirkan anak, satu di atara mereka harus diserahkan untukku. Anak yang
                  kau berikan untukku adalah atas  dasar pilihanku sendiri,” demikian begawan

                  berucap kepada Baron Kawitparu.





                                                           4
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16