Page 13 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 13

Sembilan bulan kemudian gegerlah suasana di Bukit Arbi karena ketiga

                  istri Baron Kawitparu akan melahirkan anak-anaknya. Demikian pula dengan
                  Ken  Manikhara  dan  pembantunya.    Kebahagian  merona  di  wajah  Baron

                  Kawitparu,  anak  yang  ditunggu  akan  segera  lahir.  Kelahiran  istri  Baron
                  Kawitparu berjalan baik. Dari ketiga istrinya telah lahir anak laki-laki dan dari

                  Ken Manikhara serta pembantunya juga lahir anak laki-laki.
                       Anak  yang  lahir  dari  Ken  Manikhara  berwujud  kuwuk  laut  dan

                  pembantunya  berwujud   biji  mangga.  Namun,  mereka  dengan  penuh  kasih
                  sayang  merawat  anak-anaknya  dengan  bangga.  Keinginan  Ken  Manikhara

                  agar anaknya  mendapatkan pendidikan dan bermain seperti anak-anak dari
                  istri Baron Kawitparu  tidak dapat dilaksanakan karena kondisi anaknya yang

                  hanya dapat tiduran saja di dalam kamar. Namun, kejadian-kejadian aneh
                  pada malam hari sering terjadi di dalam rumah Ken Manikhara. Ken Manikhara

                  dan pembantunya  bersepakat untuk menyelidiki ada apa sebenarnya yang
                  terjadi pada malam hari dan siapa yang melakukan kejadian-kejadian aneh

                  itu?
                       “Siapakah  yang  menghabiskan  makanan  di meja  dan  membuat  rumah

                  ini berantakan setiap aku bangun pagi?” tanya Ken Manikhara kepada pem-
                  bantunya. Bunga-bunga di taman halaman rumah juga tampak kotor karena

                  sampah-sampah berserakan di mana-mana. Hampir setiap hari kejadian ini
                  berlangsung. Tolonglah kamu cari tahu siapa gerangan yang melakukannya,“

                  pinta Ken Manikhara  kepada pembantunya.
                       “Ya, saya juga bingung mengapa setiap pagi rumah selalu berantakan dan

                  kotor, padahal setiap malam sebelum tidur sudah saya rapikan dan bersihkan
                  lebih dahulu,” jawab pembantunya. “Akan tetapi, baiklah, akan saya selidiki

                  siapa gerangan yang membuat rumah ini menjadi kotor dan berantakan.”
                       Malam  hari,  setelah  bersepakat  Ken  Manikhara  dan  pembantunya

                  berpura-pura  tidur.  Begitu  mendengar  suara,  mereka  bangun  dan  melihat
                  dari  kuwuk  laut  keluarlah  dua  anak  laki-laki  yang  sangat  gagah    dengan

                  membawa sebilah pedang dan dari biji mangga keluarlah dua anak laki-laki
                  kembar yang tidak begitu gagah. Mereka keluar dengan riang gembira dan

                  langsung bermain di taman memetiki bunga sambil bermain di dalam kolam.





                                                           6
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18