Page 20 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 20

menarik  tangannya  dan  berlari.  Kejar-kejaran  antara  mereka  tidak  dapat

                  dihindari lagi. Begitu mendekati tungku besar, Baron Sakender mendorong
                  Begawan Mintuna untuk dijebloskan ke dalam tungku.

                       “Begawan  Mintuna,  tamatlah  riwayatmu.  Begitu  banyak  orang  yang
                  menjadi korban keserakahanmu hingga tak bersisa sama sekali,”ujar Baron

                  Sakender dengan suara lantang.
                       Begawan Mintuna bagai lenyap ditelan bumi, tak terdengar suara lagi.

                  Kejadian itu menandakan bahwa Begawan Mintuna  telah  hancur  di dalam
                  tungku. Baron Sakender segera berlari dan dengan sigap langsung menutup

                  tungku. Dia pun dengan sopan dan hormat berkata kepada Kala Singgunkara,
                  “Apakah  tetap  ingin  berada  di pertapaan   atau  kembali  ke kerajaan?  Jika

                  memang ingin kembali ke kerajaan, akan kami antar sekarang juga. Namun,
                  jika ingin tetap berada di pertapaan, kami akan menemani hingga esok hari.”

                         “Saya tetap akan berada di sini, sekaligus juga akan bertapa di sini,”
                  ucap Kala Singgunkara pelan.

                       Ucapan itu tentu menyenangkan hati Baron Sakender karena dia dapat
                  terus belajar berbagai macam ilmu dari Kala Singgunkara. Setiap hari tanpa

                  henti, Baron Sakender belajar berbagai macam ilmu, seperti ilmu menghilang,
                  berpedang, sampai ilmu bela diri menangkis serangan musuh. Semua ilmu yang

                  dipelajari oleh Baron Sakender dapat mudah diterima dan Kala Singgunkara
                  sangat senang serta bahagia  melihat kepiawaian Baron Sakender.

                       “Anakku,  gunakan  ilmu yang  telah  kau  peroleh  untuk  kebaikan  dan
                  kedamaian. Jangan sekali-kali kau gunakan untuk menyerang orang. Jika kau

                  gunakan  ilmu  untuk  kesombongan,  kau  akan  mendapatkan  kesengsaraan,“
                  ujar Kala Singgunkara dengan suara lemah lembut.

                       Baron Sakender yang menyebut Kala Singgunkara dengan sebutan kakek
                  terdiam  sejenak  sambil  kemudian  mengangguk-ngangguk  tanda  setuju.

                  Bahagia hatinya mendengar ucapan Kala Singgunkara yang sudah dianggap
                  sebagai kakeknya sendiri.

                       “Kakek Singgunkara, semua ilmu dan nasihat yang telah saya peroleh
                  akan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebahagian  dan kedamaian

                  manusia di dunia,” ujar Baron Sakender dengan penuh rasa hormat.





                                                            13
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25