Page 23 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 23

Kencana  dan  seketika  berubahlah  sayap  menjadi  emas.  Akhirnya,  burung

                  garuda mengikuti perjalanan Baron Sakender menuju Spanyol.
                       Tersebutlah di kerajaan Spanyol tengah bermuram durja. Pasalnya, sang

                  putri yang bernama Sekar Ayu sedang bingung mencari calon suami. Banyak
                  raja yang melamarnya, tetapi tidak satu pun yang memenuhi persyaratan.

                  Persyaratan itu datangnya dari ayahanandanya. Namun, sesungguhnya Putri
                  Sekar Ayu belum ingin menikah.

                       “Anakku,  sebaiknya  kau  segera  menikah  agar  ada  yang  memimpin
                  kerajaan ini. Perempuan kurang pantas menjadi raja. Perempuan itu hanya

                  pantas menjadi permaisuri.”
                       “Ah … Ayah bisa saja!”

                        “Ya, Ananda, agar ada yang meneruskan dan melaksanakan kehidupan
                  di kerajaan ini. Selain itu, tidak pantas sekiranya  perempuan menjadi raja.

                  Begini  Ananda,  maksud  Ayah,  perempuan  kadang  kurang  cakap  dalam
                  mengambil keputusan, tetapi Ayah yakin Ananda bisa.”

                       “Ya, Ayah, Ananda akan pertimbangkan.”
                       Esok harinya, terjadi kegaduhan karena sang putri pergi tanpa pamit.

                  Raja memerintahkan prajuritnya untuk mencari putrinya ke segala penjuru.
                  Namun,  setelah  dicari  ke mana-mana  tidak ditemukan.  Raja  akhirnya

                  membuat sayembara yang isnya, apabila dapat menemukan putrinya, jika ia
                  perempuan, akan diberikan anugerah yang besar dan jika ia laki-laki, akan

                  diangkat menjadi Prabu Anom.
                       Sayembara cepat beredar di kalangan para raja dan para pemuda yang

                  bermimpi  mendapatkan  putri  cantik  dan  menjadi  raja.  Semua  yang  ikut
                  sayembara sibuk mencari sang putri. Namun, belum juga ada tanda-tanda

                  sang putri ditemukan. Para raja dan pemuda tetap semangat terus mencari
                  keberadaan sang putri.

                       Kepergian sang putri  meninggalkan kerajaan karena bermimpi bahwa
                  calon suaminya adalah seorang laki-laki yang gagah perkasa dan bernama

                  Baron  Sakender.  Karenanya,  ia  ingin  mencari  Baron  Sakender.  Dalam
                  perjalanannya yang diiringi oleh pengiring perempuan yang dipanggilnya bibi,

                  sang putri berjalan  dengan  semangat membara. Menyusuri jalanan setapak
                  dan terjal, menjelajahi hutan belantara dan hutan rimba yang penuh bahaya,



                                                          16
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28