Page 25 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 25

Mereka kemudian sepakat untuk pulang ke Spanyol dan menghadap Raja

                  untuk segera dinikahkan. Tanpa diduga, dalam perjalanannya ke kerajaan,
                  mereka  dihadang  oleh  tentara raja-raja dari  kerajaan lain  yang  juga  ingin

                  mempersunting sang putri.
                       “Hai, siapa kamu? Hadapi dulu sebelum kau sampai ke kerajaan!” ujar

                  seorang raja dengan suara keras.
                       “Ha ... ha ... ha ....”

                       “Manjauhlah  kalian  semua  dan  jangan  halangi  jalan  yang  akan  kami
                  lalui,” ucap Baron Sakender tak kalah sengitnya. Kami ingin menghadap Raja

                  dan sekaligus ingin mempersunting putrinya.”
                       “Ciat ....”

                       Tiba-tiba  Baron  Sakender  mendapat  serangan  pedang  yang  tepat
                  mengenai  tubuhnya.  Namun,  dengan  cekatan  dan  keahliannya,  Baron

                  Sakender dapat menumpas dan mengalahkan semua tentara.
                       “Paduka, saya bertemu dengan sang putri di dekat hutan di tepi sungai.

                  Kami sama-sama bermimpi akan berjodoh,” ucap Baron Sakender mantap.
                       Sang putri yang mendengar ucapan Baron Sakender tersenyum malu.

                       “Ya, Ayahanda, kami bertemu tidak sengaja.”
                       “Kami  sama-sama  bermimpi bahwa  kami  berjodoh,”  ucap  sang putri

                  sambil melirik Baron Sakender.
                       Beberapa  hari  kemudian,  setelah  Baron  Sakender  berada  di  istana,

                  tiba-tiba   terjadi serangan ke kerajaan dari raja-raja yang dikalahkan Baron
                  Sakender.  Mereka  mengepung  kerajaan  Spanyol.  Semua  raja  dan  tentara

                  dapat dikalahkan oleh Baron Sakender, Perang berlangsung dengan sangat
                  sengit.  Baron  Sakender  naik  kuda  sembrani  dengan  tangkasnya.  Dengan

                  membawa  pedang  disabetnya  musuh-musuhnya.  Demikian  pula  dengan
                  burung  garuda  yang  terbang  selalu  mengibas-ngibaskan  sayapnya  hingga

                  mengenai  musuh.  Tanpa  henti  kuda  sembrani menabrak  tentara  yang  ada
                  di  hadapannya  hingga jatuh  tak  berdaya.  Barisan  musuh  banyak  yang

                  berguguran, sedang yang hidup lari tunggang-langgang meninggalkan medan
                  peperangan. Akhirnya raja-raja yang mengepung kerajaan Spanyol menyerah

                  kalah dan menyerahkan diri sebagai tawanan. Raja Spanyol bangga dengan
                  ketangguhan dan ketangkasan Baron Sakender. Sesuai dengan janjinya, Raja



                                                          18
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30