Page 32 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 32

Retno  Sayempraba  kagum  bercampur  kaget  karena  begitu  cepat  dan

                  mudah Baron Sakender memperoleh pisang emas. Kekhawatiran berkecamuk
                  di dalam hati Retno Sayempraba.

                       “Gerangan apa yang terjadi dengan kakak-kakakku? Apa yang dilakukan
                  Baron  Sakender  terhadap  kakak-kakakku?  Mudah-mudahan  mereka  masih

                  dalam keadaan baik-baik dan pamanku membantu masalah ini,“ ungkap Retno
                  Sayempraba dalam hati.

                       Baron  Sakender  yang  sudah  mengetahui  bahwa  Retno  Sayempraba
                  adalah jelmaan raksasi bersikap hati-hati. Ia menduga bahwa beberapa hari

                  yang lalu hilangnya beberapa orang di kerajaan mungkin dimakan oleh Retno
                  Sayempraba. Kekhawatiran Baron Sakender terbukti ketika pada malam hari

                  ia  mengintip perilaku  Retno  Sayempraba  yang  keluar  dari  kamarnya  dan
                  mengaum bagai raksasa.

                       “Hm  …  hm…  aku  lapar,  aku  ingin  mencari  mangsaku  lagi,  kira-kira  di
                  kamar manakah bibi perempuan itu tidur?” ungkap Retno Sayempraba.

                       Baron Sakender yang mengintip dari balik pintu mendengarkan suara  itu
                  dan mengikuti langkah-langkah Retno Sayempraba perlahan-lahan.

                       “Benar dugaanku dan tidak disangsikan lagi bahwa hilangnya beberapa
                  orang di kerajaan, memang benar dimakan oleh Retno Sayempraba,” ungkap

                  Baron Sayempraba dalam hati.
                       “Hm  …  aku  harus  dapat  mengungkap  kelicikan  Retno  Sayempraba.

                  Kekuatan dia dan ketiga kakaknya harus dapat dilumpuhkan, dengan ilmu dan
                  teknik yang sudah dipelajari dari Kala Singgunkara, tentunya.”

                         Kehidupan  di dalam  kerajaan  makin  gaduh karena  beberapa  orang
                  hilang  lagi  dan  sulit  ditemukan.  Baron  Sakender  yang  sudah  mengetahui

                  wujud sebenarnya Retno Sayempraba tidak memberitahukan kepada istrinya.
                  Ia hanya berpesan kepada istrinya agar bersikap hati-hati dan waspada jika

                  bertemu dengan Retno Sayempraba.
                         Raja  dan  Retno  Sayempraba  juga  tidak  mempedulikan  keadaan  di

                  lingkungan kerajaan. Mereka sibuk dengan kehidupannya hingga pada suatu
                  hari, Raja memanggil Baron Sakender lagi.








                                                            25
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37