Page 33 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 33

“Baron  Sakender,  karena  kemarin  kau  telah berhasil  mendapatkan

                  pisang  emas,  sekarang  Retno  Sayempraba  mohon  dicarikan  gelatik  emas.
                  Nah, segeralah kau carikan gelatik emas itu,” ujar sang Raja.

                       Tersenyum Baron Sakender mendengar perintah Raja. Ia menganggukkan
                  kepala  sambil  memandang  Raja  dan  menjawab, “Segera  saya  laksanakan

                  perintah Paduka.”
                       Berjalanlah  Baron  Sakender  menemui  istrinya  untuk  berpamitan.

                  Dalam perjalanannya diiringi oleh ular yang berjalan di dalam tanah, kuda
                  sembrani,  dan  burung  garuda.  Selama  dalam  perjalanan,  Baron  Sakender

                  terus menginggat  pesan  Kala Singgunkara agar berhati-hati karena pisang
                  emas  adalah  penghidupan  kakak Retno  Sayempraba,  gelatik  emas  adalah

                  penghidupan raksasi perempuan Raja atau penghidupan Retno Sayempraba,
                  dan  penggilingan  emas  adalah  penghidupan  seluruh  raksasi  perempuan.

                  Dengan membawa pulang pisang emas, gelatik emas, dan penggilingan emas
                  berarti akan lumpuhlah kehidupan keempat raksasi itu.

                       Tibalah  Baron  Sakender  di  pertapaan  Begawan  Mintuna  dan  dengan
                  gagah  dan  lantang  Baron  Sakender  menyapa  ketika  raksasi  yang  menjaga

                  gelatik emas. Pedang dan ilmu hilang yang diajarkan Kala Singgunkara siap
                  digunakan untuk melumpuhkan ketiga raksasi agar dapat membawa pulang

                  gelatik emas dan penggilingan emas.
                       “Akhirnya, kamu datang juga, Baron Sakender, ke pertapaan ini. Kami

                  yakin kau ingin mengambil gelatik emas dan penggilingan emas. Sebelum kau
                  mengambil, terimalah ketangkasan ini,” ujar raksasi tertua.

                       Dengan sigap dan tangkas, Baron Sakender menghindar dari serangan
                  ketiga raksasi. Ilmu hilang yang diajarkan Kala Singgunkara membuat ketiga

                  raksasi itu kewalahan.
                       “Carilah  aku  dan  tebaslah  dengan  pedangmu.”    Hanya  suara  yang

                  terdengar dengan lantang, sedang  badan Baron Sakender tidak tampak
                       Ketiga raksasi kebingungan, Mereka mencari ke kiri dan kanan di mana

                  gerangan  Baron  Sakender  berada.  Melihat  kepanikan  dan  kebingungan
                  ketiga  raksasi  itu,  Baron  tersenyum  dan  mengambil  ancang-ancang  untuk

                  mengambil gelatik emas. Dengan pedang yang dikibas-kibaskan dan melayang
                  di udara, ketiga raksasi berlari menghindar. Kejadian ini, dimanfaatkan oleh



                                                          26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38