Page 35 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 35

Baron Sakender untuk mengambil gelatik emas. Secepat kilat, Baron Sakender

                  berlari ke dalam kamar dan langsung mengambil gelatik emas. Burung garuda
                  mengangkat Baron Sakender untuk naik ke atas punggungnya dan secepat

                  kilat pula terbang membawa Baron Sakender ke kerajaan Spanyol.
                       Gelatik emas tidak diserahkan langsung kepada Raja, tetapi oleh Baron

                  Sakender dipegang keras dan dijatuhkan ke tanah. Di kerajaan Spanyol, Retna
                  Sayempraba berteriak kesakitan karena gelatik emas dijatuhkan oleh Baron

                  Sakender. Gelatik emas adalah sumber penghidupan Retno Sayempraba. Jadi,
                  jika  gelatik  emas  dibanting  atau  dipegang  keras-keras,  Retno  Sayempraba

                  akan menjerit kesakitan.
                       “Waduh kepalaku sakit dan badanku terasa ditusuk-tusuk,” teriak Retno

                  Sayempraba. “Tolong saya …, tolong saya …, “ teriaknya lagi.
                       Mendengar  teriakan  Retno  Sayempraba,  Baron  Sakender  makin

                  memegang keras gelatik emas dan menjatuhkannya lagi ke tanah. Teriakan
                  Retno  Sayempraba  pun  semakin  keras.  Namun, ketika  Baron  Sakender

                  memasukkan kepala gelatik emas ke dalam air, Retno Sayempraba merasa
                  segar dan tidak sakit lagi.

                       Gelatik emas selalu berada dalam genggaman tangan Baron Sakender
                  agar Retno Sayempraba dapat merasakan kesakitannya karena telah membuat

                  kepanikan di kerajaan. Raja yang meminta gelatik emas tidak dipedulikan oleh
                  Baron Sakender

                       Dengan  santainya  Baron  Sakender  selalu  menjawab,  ”Biarlah  gelatik
                  emas ini menjadi peliharaan saya. Saya akan jaga dengan baik.”

                       Raja yang tidak mengetahui wujud asli Retno Sayempraba dan gelatik
                  emas itu patuh kepada ucapan Baron Sakender. Raja masih saja berkasih-

                  kasihan dengan istrinya yang sebenarnya adalah jelmaan raksasi dan telah
                  beberapan kali memakan manusia yang ada di sekitar kerajaan.

                       Keisengan  Baron  Sakender  tetap  berlanjut,  ia  masih  saja  memainkan
                  gelatik emas  dan dijatuhkan berkali-kali ke bawah. Bersamaan itu pula, Retno

                  Sayempraba  menjerit  kesakitan.  Lama  kelamaan,  Baron  Sakender  merasa
                  puas melihat sikap dan kelakuan Retno Sayempraba.

                        Melihat sikap dan kelakuan Baron Sakender yang sering menjatuhkan
                  gelatik putih, Retno Sayempraba sangat marah dan ingin membunuh Baron



                                                          28
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40