Page 36 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 36

Sakender.  Namun,  niat  itu  tidak  pernah  tercapai.  Baron  semakin  sering

                  memainkan gelatik emas dan menjetuhkannya sehingga Retno Sayempraba
                  semakin  merasa  kesakitan  dan  akhirnya  kadang-kadang  pingsan.  Ketika

                  sadar  dari  pingsan,  Retno  Sayempraba  menjelma  menjadi  raksasi  dan
                  berteriak,  “Dengarkan,  hai  penghuni  kerajaan,  saya  sebenarnya  raksasi

                  putri  anak  Begawan  Mintuna.  Saya  menjelma  karena  ingin  balas  dendam
                  dengan  kematian  ayah  kami,”  teriak  Retno  Sayempraba  lantang.  “Dengar,

                  saya  berniat  membuat  porak  poranda  kerajaan  Spanyol  dan  sekaligus
                  menghancurkan Baron Sakender.”

                       Raja  dan  seisi  kerajaan  yang  mendengar  teriakan  suara  Retno
                  Sayempraba sangat kaget dan bingung. Apalagi teriakan Retno Sayempraba

                  dilakukan  sambil  berlari-lari  dan  membuat  kegaduhan  kerajaan.  Raja
                  kemudian  memerintahkan  seluruh  prajuritnya  untuk  menghadapi  Retno

                  Sayempraba.
                       “Seluruh  prajuritku,  lawan  dan  hentikan  kegaduhan  di  kerajaan.

                  Kerahkan seluruh kekuatan yang kita punya,” ujar raja dengan sangat marah.
                       “Baron Sakender, segera hadapi Retno Sayempraba dengan cepat, kerah-

                  kan seluruh kekuatan dan kesaktianmu dalam menghadapi Retno Sayempraba,”
                  ujar Raja lagi dengan suara lantang.

                       Perintah Raja langsung disambut dengan suara menggelegar dari seluruh
                  prajurit dan siap menghadang Retno Sayempraba.

                       Retno  Sayempraba  yang  berubah  wujud  raksasi  juga  tidak  gentar
                  menghadapi prajurit. Secara tiba-tiba, para prajurit pun  dibuat kocar-kacir

                  berlarian  dan  kewalahan  menghadapi  serangan  dari  Retno  Sayempraba.
                  Melihat  situasi  yang  tidak  menguntungkan  bagi  prajurit  kerajaan,  dengan

                  sigap  Baron  Sakender  maju  dan  berhadapan  langsung  dengan  Retno
                  Sayempraba.  Sekali  tebas  pedang  yang  dibawa Baron  Sakender  mengenai

                  Retno  Sayempraba,  tetapi  dapat  dialihkan  dan  pedang  jatuh  ke  tanah.
                  Melihat  kekuatan  dan  menghadapi  Retno  Sayempraba,  Baron  Sakender

                  mengeluarkan  ilmu  hilang  yang  dimilikinya.  Dengan  cara  kesaktian  ilmu
                  hilang, Baron Sakender dapat mengecoh Retno Sayempraba sehingga  tidak

                  berkutik. Tiba-tiba tubuh Retno Sayempraba terkulai lemas, tak bertenaga,
                  ambruk jatuh ke lantai, lalu bangun kembali dan pergi melarikan diri secepat



                                                            29
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41