Page 40 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 40

“Baron Sakender, jika keadaan sudah aman dan keempat raksasi tidak

                  lagi  menganggu  kita,  saya  berniat  akan  mengangkat  kamu  sebagai  raja
                  Spanyol menggantikan saya,” ungkap Raja lantang.

                       “Baik, apa pun keputusan Raja akan saya terima dan laksanakan,” jawab
                  Baron Sakender dengan tenang.

                       Malam semakin larut, hanya bintang yang tampak bermunculan di langit,
                  Bulan purnama yang bersinar menambah suasana malam yang pekat menjadi

                  terang. Cuaca yang cerah menambah suasana di kerajaan ramai.  Para prajurit
                  dan punggawa asyik berbincang-bincang sambil menikmati keindahan malam

                  bulan purnama.
                       Anak-anak  pun  bersorak  gembira  sambil  bermain  kejar-kejaran.  Ada

                  yang  bermain  tali,  petak  umpet,  dan  congklak.  Kelelahan,  kepanikan,  dan
                  kekhawatiran  setelah  Retno  Sayempraba  memporak  porandakan  kerajaan

                  hilang  dari  benak  mereka.  Keriangan  tampak  di  wajah-wajah  penghuni
                  kerajaan yang berada di halaman. Suasananya sangat bahagia.

                       Tiba-tiba  keriangan  anak-anak  yang  bermain, dikejutkan  oleh  adanya
                  suara keras yang menggelegar. Suara itu sangat keras diselingi dengan tawa

                  yang sangat   menakutkan.
                       “Ha … ha … ha … tralala ..., tralala ..., tralili ..., tralili .... Aku datang

                  lagi ingin membawa Baron Sakender. Ayo, Baron Sakender, maju dan lawan
                  kami,” ucap para raksasi serentak.

                       Anak-anak yang mendengar suara raksasi menangis ketakutan, sedang
                  para  perempuan  tampak  wajahnya  pucat,  tetapi  berusaha  untuk  tenang.

                  Sambil membujuk anak-anak untuk tenang dan masuk kembali ke kerajaan,
                  para  perempuan  berjalan  hati-hati  dan  pelan-pelan.  Para  prajurit  dan

                  punggawa diam tidak bergerak. Mata mereka memandang ke para raksasi.
                  Para prajurit yang sedang bersantai dan tidak membawa pedang kelihatan

                  kebingungan. Mereka sama sekali belum siap.
                       Suasana  tegang berubah  tenang,  begitu  Baron  Sakender  keluar  dari

                  kerajaan. Dengan tegap dan mantap,  Baron Sakender bertanya, ”Hai para
                  raksasai,  apa  maksud  kedatanganmu?  Kalian  sangat  mengganggu  kami

                  karena datang tidak memberi tahu lebih dahulu.”





                                                            33
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45