Page 41 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 41

“Ha ... ha ... ha ... untuk apa kami memberi tahu? Kami memang sengaja

                  datang untuk mencari kau dan sekaligus kau akan kami binasakan,“ jawab
                  raksasi tertua.

                       “Jika itu keinginanmu, ayo maju dan lawan,” ujar Baron Sakender dengan
                  suara  keras dan lantang.

                       “Sat … sat …. Tiba-tiba Baron Sakender melayang ke  angkasa. Pedangnya
                  dilemparkan ke tubuh raksasi tertua. Para raksasi kaget dan belum siap untuk

                  membalas. Baron Sakender yang berada di angkasa tiba-tiba menghilang. Para
                  raksasi berusaha dengan ilmu yang dimilikinya mencari Baron Sakender untuk

                  diperdaya. Namun, para raksasi tidak berdaya menghadapi Baron Sakender.
                  Dengan  menaiki  burung garuda,  Baron  Sakender  melemparkan  pedang-

                  pedang saktinya. Kuda sembrani dengan gagah perkasa berlari menghalau
                  para raksasi. Dengan tergopoh-gopoh, para raksasi berusaha melawan Baron

                  Sakender, tetapi kekuatan dan kesaktian Baron Sakender sulit dikalahkan.
                  Akhirnya,  para  raksasi mundur  keluar  kerajaan  dan  melarikan  diri  dengan

                  berlari sekencang-kencangnya kembali ke pertapaan.
                       Raja yang sedang  terlelap tidur mendengar suara gemuruh dan sorak

                  gembira para prajurit dan punggawa terbangun.
                       “Ada apa gerangan kalian malam-malam berteriak-teriak dan membuat

                  kegaduhan?  Tolong  janganlah  mengganggu  kami  yang  sedang  tidur  dan
                  istirahat,“ ucap Raja.

                       “Mohon  maaf,  Paduka,  kami  bertindak  kurang  sopan  dan  menganggu
                  kenyamanan  istirahat.  Kami  baru  saja  kedatangan  para  raksasi  dan  kami

                  berusaha  mengusirnya.  Karena  kesaktian  dan  kekuatan  Baron  Sakender,
                  keempat  raksasi lari  tunggang  langgang  meninggalkan  kerajaan.“  jawab

                  seorang prajurit.
                       “Nah, sekarang ke manakah Baron Sakender?“ tanya Raja

                       Baron Sakender yang dicari ke mana-mana tidak ditemukan.
                       Sementara  itu,  di  angkasa  Baron  Sakender  bersama  burung  garuda

                  sedang  mengikuti  keempat  raksasi  yang  berlarian   menuju  pertapaan.
                  Jika keempat raksasi  melihat  ke angkasa,  dengan  singgap Baron  Sakender

                  menghilang sehingga wujudnya tidak tampak oleh mereka. Baron Sakender
                  hanya  ingin  memastikan  bahwa  keempat  raksasi  itu  sebenarnya  pulang



                                                          34
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46