Page 43 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 43

kembali ke pertapaan dan sekaligus mengakui kekalahan mereka atau masih

                  ingin menantangnya kembali.
                       Dengan  napas  terengah-engah  keempat  raksasi  tiba  di  pertapaan.

                  Kelelahan tampak di wajah mereka. Baron Sakender yang melihat dari angkasa
                  tersenyum. Dia segera turun ke bumi dan  menemui langsung keempat raksasi.

                       “Hai, para raksasi, apakah kalian masih berniat untuk menantang dan
                  membunuh  saya?”  tanya  Baron  Sakender.  “Jika masih  berniat,  ayo  saya

                  persilakan sekarang lawan saya satu per satu.”
                       Keempat raksasi yang masih kelelahan sangat kaget melihat kedatangan

                  Baron  Sakender  yang  tidak  diduga,  apalagi  kedatangannya  ke  pertapaan
                  sangat cepat. Namun, mereka berusaha tenang, Dari wajah mereka tampak

                  kelihatan merah menahan marah. Raksasi nomor satu, akhirnya menjawab,
                  “Baiklah  Baron  Sakender,  saya,  mewakili  adik-adik  saya,  tidak  akan

                  menantang dan berniat balas dendam atas kematian ayah kami. Kami semua
                  mengaku  mundur  dan  tunduk  kepadamu.  Kami  akan  kembali  ke pertapaan

                  saja.”
                       Baron  Sakender  tidak  menjawab  ucapan  keempat  raksasi  itu.  Dia

                  menganggap jawaban raksasi nomor satu sudah cukup menandakan bahwa
                  mereka  tidak  akan  mengganggu  kerajaan  lagi. Baron  Sakender  langsung

                  melesat ke angkasa menaiki burung garuda kembali ke kerajaan.
                       Dalam  perjalanannya  Baron  Sakender  sangat menikmati  suasana  dan

                  cuaca yang cerah. Matanya memandang pohon-pohon yang menjulang tinggi,
                  Ada sungai yang airnya dari kejauhan tampak bening.  Burung-burung tampak

                  kecil berterbangan  hinggap dari  satu  pohon  ke pohon  yang  lain.  Sambil
                  bernyanyi kecil, “Tra la la, tra li li,” Baron Sakender tampak suka cita dan

                  bahagia hingga tidak menyadari kalau sudah tiba di kerajaan.
                       Suasana kerajaan tampak sepi. Dari halaman depan tidak ada kegiatan

                  orang lalu lalang. Baron Sakender yang ingin bertemu langsung dengan Raja
                  mengurungkan niatnya. “Mungkin Raja sedang beristirahat, jadi lebih baik

                  nanti malam saja. Ketika makan malam akan saya sampaikan bahwa keempat
                  raksasi sudah mengaku kalah dan tunduk pada kerajaan,” ujarnya dalam hati.

                       Baron  Sakender  berjalan  perlahan  dengan  senyum  gembira  melewati
                  pintu  samping  sebelah  kanan.  Melalui  pintu  samping,  ia  dapat  lebih  dekat



                                                          36
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48