Page 45 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 45

Raja mendengarkan ucapan Baron Sakender, kemudian bertepuk tangan

                  bahagia. “Bagus ... bagus, itu pertanda kerajaan tidak diganggu lagi oleh ulah
                  mereka. Mereka tampaknya tidak berani melawan kekuatan dan kesaktianmu,

                  Baron Sakender,“ ucap Raja. “Dengan demikian, pada saat yang tepat ini,
                  saya ulangi lagi keinginan saya untuk mengangkat kau sebagai raja Spanyol

                  mengggantikanku. Nah, saya berharap semua setuju. Para punggawa saya
                  perintahkan untuk segera mempersiapkan acara penobatan.”

                       Seisi ruangan setuju dengan ucapan Raja. Baron Sakender tidak dapat
                  menolak keinginan Raja. Semua dilaksanakan demi kebaikan dan kemakmuran

                  kerajaan  karena  Raja  sudah  berusia  lanjut  dan  ingin  beristirahat  bersama
                  keluarga.

                       Kebersamaan dan kebahagian Baron Sakender selalu dilakukan bersama-
                  sama  dengan  keluarga.  Suatu  ketika,  Baron  Sakender  dan  Baron  Sakeber

                  diajak  bermain  kartu  oleh  keempat  raksasi  dan  sepupu  Begawan  Mintuna
                  yang bernama raksasa Kala Johar, Dewi Thathaini,  serta  Thathakuthana.

                  Untuk menghormati ajakan tamunya, Baron Sakender menyanggupi walaupun
                  ia  sendiri  sebenarnya  tidak  dapat  bermain  kartu.  Namun,  tanpa  disadari

                  sebenarnya  Baron  Sakender  sedang  dijebak  oleh  saudara-saudara  raksasi
                  karena ia tidak dapat bermain kartu.

                       “Saudaraku, saya tidak dapat bermain kartu dengan baik. Jika disetujui
                  saya nanti akan ditemani oleh adik saya bernama Baron Sakeber,“ ujar Baron

                  Sakender.
                       “Ha..., ha ... ha ..., tidak masalah, silakan saja jika ingin ditemani oleh

                  Baron Sakeber. Yang penting bagi kami adalah kebersamaan antara kita. Itu
                  menunjukkan bahwa sebenarnya kita bersaudara,” jawab Kala Johar.

                       Kesepakatan  bermain  kartu  pun  dilakukan,  yang  kalah  harus
                  menyerahkan miliknya, seperti harta benda (perhiasan), istri, burung garuda,

                  kuda sembrani, kerajaan, dan jiwa raganya sendiri. Baron Sakender sebagai
                  seorang kesatria menyetujui semua kesepakatan dan tidak akan ingkar janji.

                  Permainan  kartu  pun  dimulai.  Kekalahan  pertama  Baron  Sakender  sudah
                  diduga  karena  Baron  Sakender  memang  belum  memahami  dengan  baik

                  bermain  kartu.  Namun,  kekalahan  itu  tidak menyurutkan  Baron  Sakender
                  untuk terus bermain kartu. Meskipun telah mengalami kekalahan berulang-



                                                          38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50