Page 62 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 62

“Hamba ingin mengabdi di sini.”

                       “Hm ... mendengar suara dan melihat perilakumu tadi, kau tampaknya
                  mempunyai kemampuan yang bagus. Nah, jika kau ingin mengabdi di kerajaan

                  ini, kau harus mampu menjaga ketertiban dan mampu melawan kejahatan.
                  Syarat lainnya adalah  kau harus  bersikap sopan, baik, dan tidak sombong.”

                       “Hamba akan patuhi semua aturan dan syarat yang berlaku di kerajaan
                  ini.”

                       “Nah,  sekarang  silakan kau  lakukan  pekerjaanmu  dengan  baik,” ucap
                  Raja  dengan tegas.

                       Baron  Sakender  yang  berwujud  ular  mundur  dengan  teratur.  Jalan
                  yang dilalui Baron Sakender adalah pintu kiri yang  langsung menghadap ke

                  lapangan di depan istana.
                       Di  suatu  tempat  yang  tidak  begitu  jauh  dari  kerajaan,  istri  Baron

                  Sakender  memandang  ke langit.  Di  sekeliling tempat  tinggalnya,  tampak
                  kesibukan  orang  lalu  lalang  berjalan  menuju  istana.  Di  kejauhan,  kerajaan

                  Mataram sangat megah dan indah.  Ia menunggu Baron Sakender dengan
                  hati berdebar-debar, berharap maksud dan niat baik Baron Sakender dapat

                  diterima oleh Raja Mataram.
                       “La … la ... la,” terdengar suara dari balik pintu. Suara itu tak lain adalah

                  suara Baron Sakender. Ia langsung disambut dengan senyuman oleh istrinya.
                       “Raja menerima saya bekerja di istana. Saya akan bekerja sebaik mungkin

                  agar nantinya dapat menimba ilmu dengan Raja.”
                       “Kanda, senang sekali mendengar kabar ini.”

                       “Ya, Dinda. Kanda berjanji akan bekerja sebaik mungkin, sesuai dengan
                  perintah  Raja.  Saya  juga  berharap  kuda  sembrani  dan  burung  garuda

                  mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tujuan dan harapan kita.”
                       Baron Sakender bersiul gembira, sambil terus bernyanyi dengan suara

                  lantang, ia berkata, “Raja Mataram terkenal sabagai raja yang adil dan sakti
                  mandraguna,  saya  harus  dapat  menimba  ilmu dan  wawasan.  Dengan  cara

                  seperti ini, mudah-mudahan dapat digunakan untuk kebaikan seluruh rakyat.”
                       Mendengar ucapan Baron Sakender yang sangat bersemangat, istrinya

                  tersenyum bahagia.  Mereka  pun kemudian beristirahat dan akan tetap terus
                  mengabdi di Kerajaan Mataram.



                                                            55
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66