Page 8 - Cerita Petualangan Baron Sakender
P. 8

1. MASA  KECIL  BARON  SAKENDER








                       Langit cerah dan hawa yang sejuk pada pagi hari di dusun Bukit Arbi

                  menambah  suasana  menjadi  nyaman  dan  segar.  Kicauan  burung-burung
                  di antara pohon-pohon rindang  sangat merdu terdengar di telinga. Suara

                  burung-burung    terdengar  sampai  ke  dekat  sungai.  Di  tepi  sungai  ada
                  beberapa  ibu-ibu sedang mencuci baju. Ada juga  beberapa anak laki-laki

                  dan perempuan bermain tali dan kejar-kejaran. Sumilir angin bertiup sepoi-
                  sepoi menambah  keriangan anak-anak bermain dan ibu-ibu mencuci sambil

                  mengobrol  dengan  santai.  Matahari  bersinar  cerah,  tetapi  sedikit  demi
                  sedikit awan tampak melebarkan jubahnya menutupi langit  sehingga makin

                  lama makin  terlihat gelap dan mendung. Meskipun cuaca tampak gelap dan
                  mendung,  tidak  membuat  ibu-ibu  dan  anak-anak  bergeming.  Mereka  tetap

                  santai dan menganggap cuaca seperti ini sering terjadi dan biasanya sebentar
                  saja akan terang kembali. Namun, tiba-tiba dengan tidak terduga-duga bunyi

                  halilitar  menggelegar  sangat  keras  dan  membuat  kaget  ibu-ibu  dan  anak-
                  anak.

                       “Dor ... dor!!!”
                       “Ayo, anak-anak, segeralah kita pulang sekarang juga. Hujan akan turun

                  dan angin akan bertambah kencang bertiup, “ujar seorang ibu yang tampak
                  panik mendengar halilitar berbunyi dengan keras seperti suara tembakan di

                  udara.
                       “Aduh, bajuku belum semua selesai dicuci,” teriak seorang ibu lagi.

                       “Ah, sudahlah, kita harus segera dan secepat mungkin pulang sebelum
                  hujan turun,” seorang ibu berkomentar lagi dengan mimik yang menunjukkan

                  ketakutan.
                       Serentak tanpa suara dan komando lagi, ibu-ibu dengan cepat berkemas

                  membereskan  cuciannya  dan  anak-anak  juga  membereskan  mainannya.
                  Langit pun tampak pekat seperti malam hari. Angin bertiup semakin kencang

                  dan  ada  beberapa  ranting  pohon  yang  jatuh  ke  sungai.  Seorang  anak





                                                             1
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13