Page 14 - Ayam Jantan dar Timur
P. 14

“Akan segera saya laksanakan perintah Tuan,” kata Patih

            dan segera bergegas menyiapkan anak buahnya untuk mengatur
            tempat dan mengelompokkan manusia-manusia taklukan itu.

                    Penduduk taklukan diatur sesuai dengan perintah Karaeng
            Gowa dan kerajaan itu berkembang dengan pesat karena rencana
            Karaeng Gowa terlaksana. Gowa-Tallo’ atau  yang lebih dikenal
            sebagai  Kerajaan  Makassar menjadi maju  dan  kuat.  Kerajaan
            Makassar terkenal sebagai pusat perniagaan dan pangkalan bagi
            pedagang dan pelaut Makassar. Kerajaan Makassar juga terkenal
            sebagai pelabuhan  transit  terpenting bagi  komoditas rempah-
            rempah dan kayu cendana, serta daerah yang berlimpah dengan
            produk  pangan  (beras,  sayur-mayur,  buah,  dan  ternak),  dan
            terkenal sebagai bandar internasional.


                    Kerajaan  Gowa-Tallo’ mencapai puncak  keemasannya
            pada abad XVI dan lebih populer dengan sebutan kerajaan kembar
            Gowa-Tallo’ atau disebut zusterstaten (kerajaan bersaudara). Raja
            yang berkuasa silih berganti.

                    Tersebutlah  yang  menjadi raja  kerajaan  adalah  Sultan
            Malikussaid. Beliau  adalah  Raja  Gowa  XV yang  bertakhta  sejak
            14 Juni 1639 sampai 16 November 1653.  Selama  memerintah
            ia  didampingi  oleh seorang  Mangkubumi.  Masa  kejayaan
            Kerajaan Gowa tidak terlepas dari peran Karaeng Patingalloang,
            Mangkubumi  Kerajaan  yang  mempunyai nama  lengkap  I

            Mangadicinna Daeng Sitaba Sultan Mahmud, putra Raja Tallo’ VII,
            Mallingkaang Daeng Nyonri Karaeng Matowaya.

                    Hari itu kerajaan sibuk mempersiapkan pasewakan agung.
            Para pembantu di kerajaan itu mondar-mandir menata pendapa


                                          9
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19