Page 17 - Ayam Jantan dar Timur
P. 17

mencarinya.

                    “Nenek! Nenek!” teriak I Mallombassi dan I Sani bersamaan.

                    “Hai,  ke sini. Jangan  berisik. Suara  kalian  menakutkan

            rusa-rusa itu.  Lihatlah,  mereka sampai mengangkat  kepalanya
            tinggi-tinggi ketika mendengar suara kalian. Ada apakah gerangan
            sepagi ini mencari nenek?”

                    “Nek, akan ada pelantikan di pendapa istana. Tadi aku dan
            adik ke sana. Lalu punggawa istana melarang kami dan menyuruh
            kami untuk jangan mengganggu mereka. Lalu I Sani ingat cerita
            nenek tentang  anak  yang patuh  kepada pesan orang tua.  Kami
            ingin mendengarnya kembali, Nek!”


                    “Ada-ada saja kalian.  Tapi janji ya, setelah cerita selesai
            kalian mandi dan siap-siap menghadiri upacara pelantikan,” kata
            sang nenek.

                    “Iya, kami janji, Nek!”

                    “Baik, dengarkan ya dan renungkan baik-baik cerita ini,”
            kata sang nenek. Kemudian nenek mulai bercerita.


                    Di sebuah  desa tinggallah  sebuah  keluarga  dengan
            anaknya. Pada suatu hari kedua orang tua itu memanggil anaknya.
            Anak  itu bernama  La Tinulu.  Ketika anaknya sudah duduk di
            hadapan mereka, sang ayah berkata.

                    “Tinulu,  Ayah dan Ibu  telah  membesarkanmu  dengan
            sekuat tenaga, mendidikmu agar jadi anak yang baik, dan dapat
            hidup mandiri.”



                                         12
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22