Page 19 - Ayam Jantan dar Timur
P. 19

ditutup  kembali  dan dikembalikan ke tempat  persembunyian.

            Dalam  pikirannya  dia bertanya,  “Hendak  ke manakah aku
            membelanjakan uang ini? Siapa yang menjual ilmu pengetahuan?
            Ah, pasti ada karena ayah mengatakan hal itu.”

                    Lalu  La Tinulu  berangkat  meninggalkan  tempatnya
            untuk mencari ilmu pengetahuan. Perjalanannya cukup jauh. Ia
            menyeberangi  sungai,  mendaki  bukit,  dan  beberapa  desa telah
            dilaluinya. Di dalam perjalanan itu bertemulah dia dengan laki-
            laki tua yang berteduh di bawah pohon beringin di tepi jalan. La
            Tinulu ikut berteduh dan duduk di sebelah laki-laki tua itu.

                    “Hendak ke mana, Nak? Sepertinya sudah berjalan jauh?”

            laki-laki tua itu bertanya sambil mengulurkan tempat air kepada
            La Tinulu yang terlihat kehausan. La Tinulu menerima tempat air
            dan meminumnya sedikit, lalu dikembalikannya kepada orang tua
            itu.

                    “Terima kasih, Pak  Tua,  saya  berjalan  tak  tentu  arah
            mencari orang yang mau menjual ilmu pengetahuan.”


                    “Apa maksudmu? Menjual ilmu pengetahuan?” tanya Pak
            Tua.

                    “Iya, ayah saya berpesan sebelum dia meninggal  bahwa
            jangan  kaubelanjakan  uangmu  kecuali  untuk  membeli  ilmu
            pengetahuan. Apakah Pak Tua menjual ilmu pengetahuan?” tanya
            La Tinulu.

                    “Aneh  juga orang tuamu.  Masa disuruh  belanja ilmu
            pengetahuan. Tapi aku juga punya ilmu,” kata Pak Tua.




                                         14
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24