Page 21 - Ayam Jantan dar Timur
P. 21

berjalan mencari ilmu pengetahuan. Perjalanannya hampir sama

            dengan perjalanan terdahulu. Kali ini ia bertemu dengan orang tua
            yang mempunyai janggut  panjang  dan rambutnya putih semua.
            Orang tua itu berjalan dengan bantuan sebatang tongkat. Orang
            tua itu bertanya kepada La Tinulu.

                    “Apa yang kaubawa sehingga keringatmu bercucuran?”

                    “Kakek,  saya  mau  membeli  ilmu  pengetahuan,  aku
            membawa uang ringgit untuk membelinya.”


                    “Saya  mempunyai  ilmu  pengetahuan.  Saya  bersedia
            memberikan kepadamu.”

                    “Katakanlah, Kek, saya akan mendengarnya.”

                    “Dengarlah baik-baik! Jika kepada kita dipercayakan anak
            istri atau pun harta benda, jangan sekali-kali kita berniat buruk,”
            kata orang tua itu. Setelah itu La Tinulu menyerahkan uangnya
            kepada kakek tua itu, lalu La Tinulu kembali ke rumahnya.


                    Pada hari ketiga di rumahnya, pagi-pagi sekali La Tinulu
            mengambil  uangnya yang masih tersisa  di  dalam  peti, dan
            dimasukkannya ke dalam pundi-pundi lalu ia pergi untuk mencari
            ilmu pengetahuan lagi. Di dalam perjalanannya itu ia mendengar
            suara yang berasal dari puncak sebuah gunung. Ia pun menuju
            ke tempat itu dan dilihatnya seorang nenek duduk di atas batu.
            Orang tua itu menatapnya dan bertanya.


                    “Apa yang engkau bawa itu, Nak? Saya lihat, susah sekali
            engkau melangkah. Terlalu berat bebanmu itu.”




                                         16
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26