Page 29 - Ayam Jantan dar Timur
P. 29

Tidak terasa hari  bergulir dengan cepat. Raja pulang

            dari tanah suci. Kedatangan beliau disambut meriah oleh rakyat
            dan keluarga. Beberapa  waktu  raja  beristirahat  di istana  untuk
            menghilangkan kepenatan.

                    Setelah raja pulih kesehatannya, dia mulai melaksanakan
            pemerintahan kerajaan. Kepala pasukan raja datang melaporkan
            bahwa sepeninggal raja keadaan negeri sangat kacau tidak terurus.
            Seandainya bukan dia yang mengurung istri raja di dalam ruangan,
            istri raja itu akan diganggu oleh La Tinulu. Raja lalu memanggil La
            Tinulu. Raja kemudian berkata kepadanya.

                    “La Tinulu,  saya ingin memperoleh keterangan tentang

            jalannya pemerintahan sepeninggal saya.”

                    La  Tinulu  lalu  memberi keterangan  kepada  raja,  baik
            mengenai pemerintahan, keamanan,  maupun  roda kehidupan
            rakyat, yaitu  menjaga berlangsungnya kehidupan rakyat  dalam
            memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari yang semuanya berjalan
            dengan baik. Hanya ada satu yang perlu dilaporkan, yaitu istri raja
            terpaksa dikunci di dalam  ruangan  karena menjaga nama  baik
            raja dan kuncinya tersimpan di dalam peti perbendaharaan raja.
            La Tinulu menjelaskan bahwa ia melakukan hal itu berdasarkan
            tiga hal yang menjadi pegangan hidupnya, yaitu  ilmu  yang
            diperolehnya dengan tiga peti ringgit perak warisan orang tuanya.
            Bertanyalah raja tentang hal itu.


                    “Apa gerangan yang menjadi pegangan itu?”

                    “Pertama, syukuri yang sedikit agar datang yang banyak.
            Kedua, jika dipercayakan orang anak istri atau harta benda, jangan



                                         24
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34