Page 42 - Ayam Jantan dar Timur
P. 42
“Eh, Paman. Paman juga mendengarkan, ya?” tanya I
Mallombassi.
“Iya, Paman juga senang mendengar cerita-cerita seperti
itu. Jadi banyak belajar tentang kehidupan orang lain,” kata
Karaeng Patingalloang.
“Maksud Paman?” tanya I Mallombassi.
“ Iya, dengan cerita itu, Tuanku, kita tahu bahwa di dalam
kehidupan ini ada orang yang mempunyai anak banyak, enam
orang. Lalu dari enam orang tadi kita dapat memetik pengalaman
masing-masing,” jawab Karaeng Patingalloang.
“Benar, Paman,” kata I Mallombassi.
“Tuanku, ayo kita jalan-jalan mengelilingi taman ini.
Saya akan menunjukkan beberapa tanaman yang ada di taman.
Di tanaman itu hinggap beberapa burung yang meramaikan
kehidupan ini,” kata Karaeng Patingalloang.
“Ayo I Sani, kita ikuti Paman Karaeng Patingalloang, ayo
Inang. Saya juga ingin melihat burung-burung yang suka singgah
di pohon-pohon yang ada di taman,” kata I Mallombassi sambil
berdiri mengikuti Karaeng Patingalloang berjalan mengelilingi
taman.
Karaeng Patingalloang memang menyenangi alam. Di
beberapa kesempatan, dia sering berkuda ke arah pegunungan
atau kadang ke arah pantai lautan. Menatapi alam dan isinya,
Karaeng Patingalloang mendapatkan kekuatan dalam menghadapi
37