Page 45 - Ayam Jantan dar Timur
P. 45

Si Lumpuh  segera memperlihatkan cangkulnya dengan
            menjatuhkannya ke kolong pondok. Selanjutnya, manusia hutan
            menyuruh untuk  memperlihatkan rambut. Si Tuli menjatuhkan
            ijuk yang didapatkan di perjalanan. Manusia hutan itu mulai takut
            dan bimbang memikirkan bagaimana manusia raksasa itu dapat
            masuk ke dalam pondoknya. Tiba-tiba  dijatuhkannya kumbang
            gajah sambil berkata, “Itu adalah kutu rambutku!”


                    Melihat  semua  itu,  manusia hutan  makin  ketakutan.
            Terakhir manusia hutan meminta raksasa itu batuk. Si Buta lalu
            memukul  gendang dengan keras sehingga  manusia  hutan  itu
            terkejut dan lari tanpa melihat kanan kiri. Ia lari menjauhi pondok
            itu dan tidak berani kembali lagi.

                    Ketiga orang di dalam pondok itu melihat dari lubang di
            dinding bahwa manusia hutan itu telah benar-benar pergi. Saat

            mereka tegak, tanpa sengaja kaki mereka menginjak batang besi
            dan ketiganya jatuh berhimpitan. Ketika mereka berusaha berdiri,
            tanpa sengaja kaki si Buta menginjak lutut si Lumpuh. Si Lumpuh
            berteriak kesakitan. Akan tetapi sesaat dia terpana karena kakinya
            dapat  diluruskan  dan  dia mencoba  berdiri  perlahan-lahan.  Si
            Lumpuh sembuh dan dapat melangkahkan kakinya untuk berjalan
            tertatih-tatih.  Begitu  senangnya, si Lumpuh mencoba berjalan
            lebih cepat, saat itu dia hampir terjatuh. Tangannya menggapai ke
            sana kemari dan tanpa sengaja tangannya merenggut muka si Buta,
            terkena matanya. Ada keajaiban, tiba-tiba si Buta dapat melihat
            sinar yang menyilaukan dari matanya, dan perlahan-lahan alam
            sekitar terlihat olehnya. Pada mulanya buram tapi lama kelamaan






                                         40
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50