Page 51 - Ayam Jantan dar Timur
P. 51

kewajiban memberikan upeti kepada Tomanurung agar kehidupan

            mereka dikaruniai kecukupan.

                    Pada suatu  hari, di tengah kehidupan masyarakat  yang
            mulai tenang, Kerajaan Gowa kedatangan dua orang yang tidak
            diketahui asal-usulnya. Mereka datang di tengah perkampungan
            sambil membawa kelewang. Orang-orang hanya berani menatap
            keberadaan mereka dari jauh. Kedua orang itu duduk di tengah
            jalan punggung-memunggung. Paccallaya mendatangi tempat itu
            dan bertanya.

                    “Siapakah Saudara?  Ada apakah Saudara  datang  di
            kerajaan kami, dan apa tujuan Saudara datang?”


                    “Aku diturunkan dewata untuk membantu kalian. Namaku
            Karaeng Bayo dan ini temanku Lakipadada,” jawab orang itu.

                    Paccallaya  dan  yang  lain  lalu  duduk  menghormat.
            Kemudian pelan-pelan  mengundurkan  diri  dari depan  kedua
            orang itu. Orang itu masih duduk di tengah jalan.


                    Paccallaya lalu  memerintahkan  anak  buahnya untuk
            menyiapkan wisma bagi  kedua orang  itu.  Setelah memberi
            perintah, Paccallaya kembali menuju ke tempat kedua orang itu
            dan ternyata mereka masih tetap duduk di tengah jalan punggung-
            memunggung. Paccallaya menghormat dan berkata.

                    “Silakan tuanku beristirahat. Kami telah menyiapkan
            tempat untuk beristirahat.”


                    “Baiklah,  aku ingin mandi. Setelah itu kita  berbincang.




                                         46
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56