Page 54 - Ayam Jantan dar Timur
P. 54

dikejutkan oleh munculnya dua orang laki-laki  yang tiba-tiba

            duduk  di tengah  jalan  kerajaan  sambil  membawa  kelewang.
            Mereka duduk punggung-memunggung  di  tengah jalan  dan
            diam membatu. Penduduk di daerah itu tidak berani mendekat
            dan hanya menatap dari kejauhan. Ketika saya datang, saya juga
            agak gentar. Lalu saya tanyakan apa keperluan dan siapa mereka.
            Mereka  menjawab  bahwa mereka  diturunkan  dewata  untuk
            membantu  kerajaan  ini. Lalu  saya  tempatkan  mereka  di wisma
            kerajaan.  Mereka  minta  izin dan  minta  waktu  bertemu  dengan
            Paduka Tuanku,” kata Paccallaya.

                    “Menurutmu,  sebaiknya  bagaimana?  Kamu  sendiri  tahu
            aku belum pernah berhubungan dengan orang asing selain kamu
            dan pengawal-pengawalku,” kata Tomanurung.


                    “Maafkan hamba, Tuanku Putri. Jika hamba boleh usul dan
            ini juga  akan  saya  bincangkan  dengan  beberapa  pejabat  istana
            yang  lain,  bagaimana  kalau  orang  itu  diperjodohkan dengan
            Tuanku. Saya percaya dia datang dari dewa dan saya mengetahui
            kemampuan pemikirannya,” kata Paccallaya.

                    “Jika menurutmu  itu  yang terbaik  Paccallaya, tetapi
            bincangkan  dulu  hal  ini matang-matang  dengan  pejabat  istana
            yang lain. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari,” jawab
            Tomanurung.


                    “Baik, Tuanku. Izinkanlah saya mengatur semua ini. Saya
            akan kumpulkan pejabat-pejabat istana kerajaan Gowa yang lain
            untuk  memutuskan hal ini. Kalau  begitu  saya undur diri  untuk
            mempersiapkan hal ini,” kata Paccallaya.




                                         49
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59