Page 6 - Ayam Jantan dar Timur
P. 6

Ayam Jantan dari Timur






                    Dahulu  kala  terdapat  kerajaan  kembar,  yaitu  Gowa  dan
            Tallo’ di pesisir  bagian  barat semenanjung Sulawesi  Selatan.
            Kerajaan  Gowa dan Tallo’ berkembang  pesat sebagai kerajaan
            yang makmur, tertata, dan kuat. Kejayaannya mulai dikenal oleh
            kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Pada awalnya kerajaan ini adalah
            satu, tetapi sang raja, Karaeng Tunatangka’lopi membagi kerajaan

            itu sebagai warisan kepada kedua anak laki-lakinya, yaitu Daeng
            Maranre dan I Mappatakang Kangsana. Pembagian itu membuat
            kerajaan  terbagi dua.  Kedua anak  lelaki  yang  menjadi raja  di
            masing-masing kerajaannya itu sepakat bahwa kerajaan mereka
            adalah  kerajaan  kembar dengan dua raja  tetapi satu  kelompok
            rakyat. Barang siapa yang  mencoba mengadu domba mereka
            berdua akan mengalami hal yang merugikan diri sendiri.

                    Ibu  kota  Kerajaan  Gowa terletak  di Tamalate, berjarak
            sekitar enam kilometer dari muara Sungai Jeneberang.  Mata
            pencaharian penduduk sehari-hari bertani. Padi tumbuh dengan
            subur karena terjaga dari  serangan hama. Kegiatan  pertanian
            sawah dilakukan oleh penduduk  setiap hari. Sungai-sungai

            menjadi sumber aliran irigasi yang mencukupi keperluan sawah-
            sawah penduduk. Sungai Tallo’ bermuara di bagian  utara Kota
            Makassar, Sungai Jeneberang bermuara di  bagian  selatan,  serta
            sejumlah aliran sungai lain seperti Sungai Sanrabone dan Sungai
            Kacia.  Tidak hanya padi, sayur-mayur juga menjadi tanaman
            pokok untuk bahan makanan dan bahan dagangan. Pohon kelapa



                                          1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11