Page 65 - Ayam Jantan dar Timur
P. 65

dilindungi pula oleh sebuah benteng besar di sebelah timurnya

            yang bernama Anak Gowa, sedangkan di sebelah timur benteng
            Anak Gowa terdapat benteng Tamalate (Het Ringmuur Van Gowa).

                    Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa memiliki kewajiban
            untuk  kerajaan  sahabat-sahabat  bawahannya, mulai  dari
            sepanjang  pesisir  Pulau  Sulawesi  sampai Maluku. Satu-satunya
            halangan Belanda  untuk  menguasai perdagangan di  Maluku
            adalah  Kerajaan  Gowa  dan armadanya.  Selama  lebih dari 200
            tahun kedua armada ini telah saling menyerang. Belanda memiliki
            kapal dan perlengkapan perang yang baik, sedangkan laskar dan
            pelaut  armada Kerajaan  Gowa memiliki semangat  juang  yang
            tinggi dan tidak takut mati. Ini karena budaya siri’ na pace telah
            berakar di hati sanubari para pejuang Kerajaan Gowa dan aru atau

            sumpah setia para prajurit Kerajaan Gowa.

                    Tahun  1645  adalah  tahun  yang  penuh  cobaan  bagi
            Sultan  Hasanuddin. Belum cukup  setahun menduduki takhta,
            Mangkubumi  yang  berani  dan  bijaksana  I  Mangngada’  Cinna
            Karaeng  Patingalloang  wafat.  Cobaan  ini  tidaklah  menyurutkan
            tekad Sultan  Hasanuddin. Karaeng  Karunrung  Putra Karaeng
            Patingalloang naik menggantikan ayahnya sebagai Mangkubumi
            Kerajaan Gowa.

                    Peperangan dengan Belanda  tetap  berlangsung.  Perang
            dua hari  dengan pasukan Belanda  pada April 1655  di  Buton

            dipimpin langsung oleh Sultan Hasanuddin. Benteng pertahanan
            Kompeni Belanda di Buton berhasil direbut dan 35 orang Belanda







                                         60
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70