Page 67 - Ayam Jantan dar Timur
P. 67

yang tewas dan luka.


                    Setelah itu gencatan senjata dilakukan. Perundingan damai
            dilaksanakan.  Karaeng  Popo dan  sejumlah  bangsawan  Kerajaan
            Gowa  berangkat  ke Batavia  untuk  berunding. Hasilnya,  adalah
            sebuah perjanjian yang merugikan Kerajaan Gowa. Perjanjian itu
            bernama Perjanjian Batavia yang berisi:


                1.  Makassar tidak boleh campur tangan soal Buton, Ternate,
                    dan Ambon.

                2.  Banda, Buton, Maluku, dan Manado tidak boleh didatangi
                    oleh orang-orang Makassar.


                3.  Orang Portugis dilarang berdagang di Makassar.

                4.  Belanda boleh menetap di Makassar.

                    Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian
            itu.  Namun,  perjanjian ini tidak  berlangsung  lama.  Belum
            hilang  bekas perang  dengan  Belanda,  Raja  Bone melakukan
            pemberontakan  dengan  mulai  memerangi Kerajaan  Gowa. La
            Tenri Tatta to Erung bergelar Arung Palakka, sahabat sepermainan
            Sultan Hasanuddin semasa kecil memimpin pemberontakan itu.
            Namun, laskar kerajaan Gowa dapat mematahkan pemberontakan
            itu pada tanggal 11  Oktober  1660.  Arung Palakka bersama
            4.000  orang  pasukannya  menyingkir ke Buton dan mendapat
            perlindungan di  sana karena pada saat itu Sultan  Buton telah
            bersekutu dengan Belanda.


                    Belanda  punya  cara  menaklukkan  lawan.  Kerajaan-
            kerajaan  Nusantara yang terpecah-pecah  diadu  satu sama lain.


                                         62
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72