Page 69 - Ayam Jantan dar Timur
P. 69

dianakemaskan. Belanda  tidak mau mendengar permintaan

            Sultan Hasanuddin. Belanda sudah berniat untuk menghancurkan
            Kerajaan Gowa.

                    Untuk  mempersiapkan  perang  besar melawan  Belanda,
            Sultan  Hasanuddin harus menundukkan  kerajaan  yang sudah
            berhasil dibujuk  oleh Belanda.  Buton harus  ditaklukkan lebih
            dahulu.  Sultan  Hasanuddin memerintahkan  untuk  menyiapkan
            sebuah ekspedisi  ke  timur. Sejumlah 700  buah kapal perang
            dan 20.000  prajurit di  bawah pimpinan Laksamana  Alimuddin
            Karaeng Bontomarannu  beserta Sultan  Bima dan Raja  Luwu
            yang  telah  diangkat  menjadi Laksamana  Muda  Kerajaan  Gowa
            memimpin armada tersebut.  Pada akhir Oktober 1666, Buton
            berhasil diduduki oleh Laksamana Karaeng Bontomarannu.

            Beberapa waktu kemudian Buton dapat dibebaskan oleh armada
            Belanda yang dipimpin oleh Admiral Speelman dan Arung Palakka.
            Belanda telah berhasil mengadu domba antara kerajaan-kerajaan
            Nusantara di belahan timur sehingga saling menyerang.

                    Rapat  penguasa kolonial Belanda  di  Batavia tanggal  5
            Oktober 1666 memutuskan untuk segera menaklukkan Kerajaan
            Gowa  dan  merebut  Makassar.  Armada  Belanda  dipimpin oleh
            Cornelius Speelman dan dibantu oleh Arung Palakka dan Kapten
            Jongker  dari  Manila  dan sekutu-sekutu  Belanda  diperintahkan
            untuk menggempur Makassar. Armada itu berangkat dari Batavia
            24  November 1666  dengan kekuatan  yang besarnya 21  buah
            kapal perang besar, 600 orang tentara Belanda, 400 laskar Arung

            Palakka dan Kapten Jongker. Armada itu tiba di depan benteng
            Somba Opu tanggal 15 Desember 1666.




                                         64
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74