Page 71 - Ayam Jantan dar Timur
P. 71

menyerbu  mendekati  kapal  perang  Belanda.  Dengan  dilindungi

            oleh hujan yang sangat lebat armada semut perahu perang milik
            Kerajaan Gowa mulai menghantam dari dekat inti armada perang
            Speelman.  Speelman mengundurkan diri  dari  Somba Opu ke
            selatan meninggalkan pantai.

                    Di  Laikang, yaitu  pantai sebelah selatan  Makassar,
            pasukan-pasukan pendarat Speelman dan Arung Palakka mencoba
            mengadakan  pendaratan.  Pasukan  Gowa  bersama rakyat  telah
            menanti dengan semangat pantang menyerah. Pasukan penjajah
            dibuat  kocar-kacir olehnya. Pada  tanggal  24 Desember 1666,
            armada Speelman mundur dan meninggalkan pantai  Laikang.
            Mereka  berlayar ke selatan  dan  mendaratkan  pasukannya  di
            Bantaeng  esok harinya. Perahu-perahu dagang  yang ramai

            bersandar di pantai pada waktu itu diserang dan ditenggelamkan.
            Bantaeng  dan 30  desa  di  sekitarnya dibumihanguskan, banyak
            orang terbunuh. Rumah-rumah dibakar dan tak  luput  pula
            lumbung beras Kerajaan Gowa ikut dibakar.

                    Laskar kerajaan  Gowa mengadakan  perlawanan  sengit,
            perang pun berlangsung seru. Perkelahian satu lawan satu terjadi.
            Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Setelah bertempur sehari
            semalam, Speelman mundur dan semua pasukannya ditarik naik
            ke  kapal.  Speelman memutuskan untuk  menghadapkan Sultan
            Hasanuddin untuk  berperang  langsung  dengan  pasukan  Raja
            Buton, Raja Ternate, dan Raja Bone untuk mengurangi kerugian
            di pihak Belanda. Speelman melarikan diri dan tidak bertanggung

            jawab.  Speelman  mencari celah  agar dapat  dengan  mudah
            menaklukkan Sultan Hasanuddin.




                                         66
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76