Page 14 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 14

temukan.  Mereka  mengacung-acungkan  parang  dan
            menyerang siapa saja yang melawan.

                 Orang-orang menjerit ketakutan. Mereka meminta
            belas  kasihan  dari para lanun. Namun, gerombolan

            lanun itu makin beringas. Semakin penduduk berteriak,
            semakin beringas para lanun itu. Pada saat itu, tiba-

            tiba, menyeruaklah seorang pemuda di tengah-tengah
            keriuhan.

                 Pemuda  itu  ternyata  si  Taddung,  orang  miskin
            yang selalu disepelekan di kampung itu. Ia menyeruak

            kemudian berdiri  tegap  di  hadapan  para  lanun.  Ia
            berteriak dan menantang mereka.

                 “Wahai kalian yang datang dari laut. Saya tahu
            kalian adalah orang-orang yang tidak punya hati,

            tetapi saya juga tahu kalian adalah laki-laki sejati.”
                 Semua orang menatap ke arah suara itu. Kesunyian

            tercipta dalam beberapa detik. Baik para lanun maupun
            para penduduk tidak memperkirakan akan ada pemuda

            yang berani berdiri sendirian menghadang gerak lanun.
                 Kesunyian tidak berlangsung lama. Gerombolan

            lanun itu kembali tersadar dan memuncaklah




                                          6
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19