Page 17 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 17

dan mengaraknya berkeliling. Semua penduduk
            bersorak.

                 “Hidup Taddung!”
                 “Taddung pahlawan!”

                 “Taddung penyelamat!”
                 “Taddung pelindung!”

                 Sejak saat itulah Taddung menjadi pemuda paling
            disegani  di  Tanjung  Batu.  Semua  penduduk  laki-

            laki  ingin  berguru  kepadanya.  Mula-mula  Taddung
            menanggapi keinginan mereka. Taddung berpikir

            bahwa  kampungnya  memerlukan  orang-orang  yang
            bisa menjaga kampung dari serangan lanun. Ia merasa

            perlu untuk menularkan kesaktiannya kepada mereka
            supaya Tanjung Batu makin aman.

                 Namun,  rupanya  ibu  si  Taddung  tidak  berkenan
            dengan hal itu. “Jangan, Taddung, belum waktunya.

            Jiwamu belum siap. Kalau terburu-buru menjadi guru
            sekarang, kamu akan menjadi sombong dan ilmumu

            akan hilang. Selain itu, kamu juga masih kubutuhkan
            untuk merawatku. Jika kamu sibuk dengan mereka,







                                          9
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22