Mereka bergerak mundur dari api yang makin
membesar dan melebar. Mereka menatap ke arah
barang-barang yang mereka sayangi. Tak terasa air
mata menetes di pipi para penduduk itu.
Taddung berteriak lagi, “Cepat, kita harus
mengosongkan tempat ini. Kita pulang sekarang.”
Mereka pun bersiap pulang.
22