Page 42 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 42
“Hamba berangkat, Ibu.”
“Hati-hati di perjalanan, Anakku. Ibu merestuimu.”
“Terima kasih, Ibu.”
“Oh, ya, pesanku jika suatu saat engkau berjumpa
seseorang yang berbuat baik kepadamu, timbalah ilmu
kebaikan dari orang itu.”
“Ya, Ibu, akan hamba laksanakan.”
“Baiklah, berangkatlah.”
“Hamba berangkat, Ibu.”
“Selamat jalan, Anakku.”
Taddung melangkah dengan gagah. Ditahannya air
mata pedih. Ia lelaki. Ia harus kuat.
Setelah semalaman bermenung, Taddung
memutuskan ke arah mana ia akan melangkah. Ia
melangkah menuju arah hutan sesuai dengan bisikan
hatinya.
Taddung terus berjalan dan berjalan. Satu hari,
dua hari tiga hari, ia tidak merasa lelah dan penat.
Ia baru akan berhenti untuk beristirahat jika sudah
merasa teramat lapar. Jika lapar baru terasa sedikit, ia
akan menahannya. Ketika beristirahat, diambilnyalah
34