Page 50 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 50

Taddung tersipu atas pujian kakek yang bijak
            itu.  Kakek  itu  melanjutkan,  “Taddung,  kemarin,

            sepintas aku sudah mengajarkanmu ilmu dan falsafah
            kehidupan. Sudah kukatakan bahwa di balik kehidupan

            ini  ada  tangan  yang  menggerakkan,  dialah  Allah,
            pencipta alam.”

                 “Iya, Kakek.”
                 “Engkau seorang yang berakhlak mulia, Taddung.

            Jangan sampai amal kebaikanmu hilang percuma.”
                 “Maksud Kakek?”

                 “Aku mau bertanya padamu, Taddung. Mengapa
            engkau sangat berbakti kepada ibumu?”

                 “Karena aku menyayanginya, Kek.”
                 “Mengapa engkau menyayanginya?”

                 “Ya ....”
                 Taddung tidak bisa menjawab.

                 “Taddung,  mulai  sekarang,  supaya  budi  baikmu
            tidak hilang sia-sia, niatkanlah semua amal kebaikan

            yang  engkau  lakukan  karena  Allah.  Selama  ini
            engkau  berbakti  kepada  ibumu  tanpa  tahu  mengapa

            harus berbakti kepadanya. Mulai sekarang ubahlah




                                          42
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55