Page 61 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 61

layak menjadi istri bagi Taddung untuk mendampingi
            perjuangan pemuda sakti itu.”

                 Taddung sangat terkejut. Pembicaraan Kakek Guru
            itu sungguh di luar dugaan. Taddung selama ini tidak

            berpikir tentang perempuan.
                 Namun,  di  luar  dugaan  ternyata  si  tuan  rumah

            tetap  tenang  mendengarkan  penuturan  si  kakek.
            Bahkan,  tanpa  banyak  berpikir,  si  tuan  rumah  itu

            langsung  menjawab,  “Kami  siap,  Guru.  Saya  akan
            menerima pemuda ini sebagai menantu saya.”

                 Sungguh Taddung makin terkejut. Namun, ia harus
            meneladani  sikap  si  tuan  rumah  yang  kemungkinan

            akan menjadi mertuanya itu. Ia harus bersikap sebagai
            seorang murid yang selalu takzim kepada gurunya.

                 “Daulat, Kakek..., eh, Guru.”
                 Dengan agak tergagap Taddung  menjawab. Ia

            sekarang  akan  memanggil  kakek  itu  dengan  sebutan
            guru.

                 “Hehehe, murid hebat.”
                 Singkat  kata,  hari  itu  langsung  diadakan  pem-

            bicaraan serius tentang rencana menikahkan Taddung




                                          53
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66