Page 62 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 62
dengan Puan. Puan juga sempat dihadirkan untuk
saling bertatap muka dengan Taddung.
Betapa terkejut si Taddung melihat calon istrinya
masih sangat muda dan sangat cantik. Mulanya ia
ragu apakah gadis itu mau menerimanya. Taddung
menyadari dirinya pemuda miskin buruk rupa.
Ternyata, di luar dugaan Puan menerima Taddung
dengan senang hati. Taddung, di mata Puan, meski
tidak berwajah tampan, tetapi memiliki raut muka
yang sejuk dan matang.
Malam itu semuanya sepakat. Mereka
dinikahkan tanpa melalui pertunangan. Taddung
mempersembahkan sebuah kain sutra, satu-satunya
harta ibunya yang diberikan kepadanya, sebagai
maskawin. Kebetulan kain itu diselipkan ibunya di
antara perbekalan Taddung untuk bertemu sang kakek.
Semua orang berkumpul di rumah kayu yang
terletak di tengah kampung. Mereka menamakan
rumah itu dengan surau. Ketika penduduk sudah
berkumpul, dimulailah pernikahan itu.
54