Page 63 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 63

Malam itu genaplah sudah peran Taddung sebagai
            lelaki. Hatinya senang tiada tara karena mendapatkan

            seorang istri yang cantik jelita lagi muda.
                 Puan dan Taddung hidup bahagia di kampung

            itu.  Setiap  sore  sampai  malam  Taddung  meneruskan
            kegiatan    berguru  kepada  kakek  guru,  makin  banyak

            yang sang kakek ajarkan kepada Taddung. Pada masa-
            masa akhir perguruan Taddung, si kakek mewariskan

            ilmu silat tingkat tinggi.
                  Sampailah  Taddung  pada hari terakhir di bulan

            yang  ke-99    dari  waktu  yang  dijanjikan  kakek  guru.
            Malam  itu  Taddung  memulai  sebuah  pembicaraan,

            “Guru, sudah 99 bulan hamba memenuhi perintahmu
            untuk tinggal di sini. Besok hamba akan membawa istri

            hamba pulang ke Tanjung Batu.”
                 “Ya,  muridku,  engkau  sudah  berhasil  menyerap

            ilmuku.  Engkau  kuizinkan  pulang  ke  kampungmu.  Di
            sana  engkau  akan  disambut  dan  dielu-elukan  orang

            kampung.”
                 “Guru, bagaimana tentang permintaan ibu hamba

            agar hamba pulang membawa kijang suci?”




                                          55
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68