Page 64 - Cerita Puan dan Si Taddung
P. 64

“Bawalah, muridku.”
                 “Di mana kijang suci itu, Guru?”

                 “Kijang suci itu ada di dua tempat.”
                 “Di dua tempat?”

                 “Ya, yang satu di hatimu, yang satu di hati Puan,
            istrimu.”

                 Taddung  menyampaikan  sembah.  Ia  segera
            memohon diri.

                 “Salam, Guru.”
                 “Salam.”

                 Taddung menjumpai istrinya. Siang tadi Taddung
            sudah  bercerita  tentang  rencana  kepulangannya

            kepada istri, mertua, dan beberapa tetangganya.
            Puan dan Taddung kemudian mempersiapkan bekal

            kepergian mereka esok hari.
                 Esok  harinya  mereka  sudah  siap  dengan

            perbekalannya.  Ketika  hendak  berpamitan,  mereka
            kaget karena semua penduduk berkumpul dan ada di

            antara mereka yang juga siap dengan bekal.
                 “Wahai  Taddung,  kami  sangat  menghormatimu

            sebagai  warga baru di kampung kami. Kami sangat




                                          56
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69